Pada hari Sabtu, 22 Juni 2024, Prodi Fisika, Fakultas Sains ITERA mengadakan Studium General Series 3 yang bertemakan “Fisika di Dunia Industri: Pengalaman dan Tantangan” yang dilaksanakan secara daring via Zoom Meeting. Kegiatan tersebut menghadirkan Praktisi Industri Bapak Alfajri Ashbari, S.Si, sebagai Senior Engineer PT Infineon Technologies Batam. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa prodi fisika secara, selain itu mahasiswa dari lintas prodi juga ikut menghadiri kegiatan tersebut. Studium Generale series 3 ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan dunia kerja terutama industri bagi lulusan fisika dengan penuturan pengalaman dan tantangan oleh pemateri.
Acara Studium General Series 3 dimulai dengan sambutan Dekan Fakultas Sains, Ibu Dr. Ikah Ning P. Permanasari, M.Si, dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi kepada prodi Fisika yang telah melaksanakan Acara studium series 3 kali ini. Berkaitan dengan profil pemateri sebagai senior engineer PT. Infineon Technologies, Bu Ikah menyampaikan bahwa PT. Infineon salah satu top ten perusahaan semikonduktor terbaik di dunia, dimana beliau telah mengunjungi Headquarter PT Infineon di Jerman pada bulan Juni ini. Beliau juga menyampaikan dalam sambutanya bahwa perkembangan semikonduktor di Indonesia akan terus dipercepat dengan pembukaan beasiswa khusus bagi studi lanjut di bidang semikonduktor. Bu Ikah juga menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat mengambil ilmu sebanyak banyaknya dan menggali kemungkinan untuk dapat memanfaatkan ilmu yang didapat setelah lulus nanti, untuk bekerja di dunia industri, dengan mendengarkan dan berdiskusi dengan pemateri. Terakhir dalam sambutanya, beliau membuka acara Studium Generale secara simbolis.
Sesi inti Acara Studium General Series 3 adalah penyampaian materi yang disampaikan oleh Bapak Alfajri Asbahri, dimoderatori oleh Bapak Muhammad Anshory, M.Sc. Pak Alfajri memulai materi dengan menceritakan pengalaman beliau bekerja di dunia industri, sebelum bekerja di PT.Infineon Technologies beliau pernah bekerja di PT. Alaska Extrusindo dan PT. Indofood CBP. beliau juga berbagi pengalaman dalam men-direct projek selama bekerja, serta beberapa penghargaan yang pernah beliau dapatkan. Dalam materinya beliau menjelaskan bahwa satu hal yang beliau dapatkan selama berkuliah di jurusan fisika, adalah belajar fisika mengajarkannya untuk membentuk pola pikir untuk mencari solusi dan menemukan inovasi untuk mengembangkan hal baru. Belajar fisika juga mengajarkan untuk selalu mencari atau menemukan sesuatu yang dibutuhkan untuk masalah yang timbul di tengah-tengah masyarakat dengan keluaran berupa publikasi atau prototipe. Pola pikir seperti inilah yang menurut beliau sangat bermanfaat ketika digunakan dalam dunia kerja.
Pak Alfajri kemudian juga menyampaikan apa yang sekarang dikerjakan di divisi beliau. Beliau menjelaskan pekerjaan beliau di proses wirebond, yakni proses yang dilakukan untuk menghubungkan pad metalization (semiconductor chip) dan lead, dengan kawat (wire) sebagai perantara. Beliau juga menjelaskan metode pemecahan masalah menggunakan Plan Do Check Act (PDCA) Sharing Project dalam memanajerial pekerjaan dalam divisi beliau. Secara rinci, Beliau juga menyampaikan skema pembuatan wirebond. Beliau menutup penyampaian materi dengan menyampaikan 3 poin peran fisika di dunia industri, yakni membiasakan menyelesaikan masalah secara sistematis, membiasakan diri untuk bertanya “kenapa dan bagaimana”, serta memahami kejadian disekitar kehidupan dengan mengaitkan ke hukum hukum fisika.
Kemudian acara dilakukan dengan sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan menarik dari peserta, yang menurut pak Alfajri banyak sekali dikhawatirkan oleh mahasiswa fresh graduate dalam melamar pekerjaan di Industri adalah “Bagaimana IPK mempengaruhi portofolio mahasiswa untuk dapat diterima di Dunia Kerja?”. Beliau menjawab, sebenarnya IPK hanya salah satu syarat administratif yang digunakan dalam penyaringan tenaga kerja, Pak Alfajri menyampaikan bahwa IPK tidak perlu terlalu tinggi asalkan masuk ke range yang disyaratkan oleh Perusahaan. Sebenarnya selain IPK, keahlian lain yang sangat penting untuk dipersiapkan adalah soft skill kemampuan sesuai requirement dari perusahaan. Hal ini juga dipertegas oleh Pak Alfajri ketika menyampaikan closing statement, yang sangat menyarankan mahasiswa untuk mengikuti kelas kelas pengembangan softskill yang dapat mengeluarkan sertifikat, sebagai penguat profil portofolio ketika mendaftar ke perusahaan.
Acara kemudian ditutup oleh penyerahan sertifikat kepada Pak Alfajri oleh Pak Anshory yang mewakili Koordinator Program Studi Fisika, yang kebetulan tidak dapat hadir saat kegiatan. Pak Alfajri kemudian mengucapkan rasa terima kasihnya karena telah diundang untuk menjadi pemateri dalam gelaran Studium Generale kali ini dan berharap mahasiswa dapat mengambil manfaat dari kegiatan yang telah dilaksanakan. N.N.I.
Foto Saat Bu Dekan memberikan sambutan
Foto saat pemeberian sertifikat
Beberapa foto saat pemateri menyampaikan materi
Foto saat tanya jawab
Foto bersama