Mbah Rono, yang memiliki nama lengkap Dr. Surono, DEA ini beberapa waktu yang lalu diundang oleh Prodi Fisika ITERA untuk memberikan Kuliah Umum (17/11). Dalam kesempatannya mantan kepala PVMBG ini menyampaikan banyak hal terkait mitigasi bencana di Indonesia. Mulai dengan membahas potensi alam Indonesia sampai dengan metode Fisika untuk menangani bencana di Indonesia, beliau sampaikan dengan asyik dan lucu.
Salah satu metode yang dijelaskan dalam kesempatan tersebut adalah metode Horizontal Vertical Spectral Ratio (HVSR) yang dasarnya adalah mata kuliah Gelombang serta Komputasi yang tersedia di Kurikulum Fisika ITERA. Metode tersebut dapat memberikan gambaran kerawanan bencana berdasarkan nilai frekuensi natural dan amplifikasi dari tanah yang diukur.
Selain membicarakan masalah fisika, Lulusan Fisika ITB ini juga berbicara tentang isu sosial dalam kaitannya Mitigasi Bencana. “Di dalam mitigasi bencana, kearifan lokal menempati posisi yang sangat penting. Para relawan dan pemangku kebijakan mestinya juga memahami budaya dan kebiasaan masyarakat”, ungkap Mbah Rono. Oleh karena itu, beliau pernah terjun ke masyarakat menanggalkan segala atribut pejabatnya dan berbicara dari hati ke hati terkait bencana, “Yang karena hal tersebut muncul istilah Mitigasi tanpa Dasi dan Roti dari para wartawan”, tambah Mbah Rono. Beliau percaya bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang tangguh bencana, sejak nenek moyang kita bencana selalu ada, yang sekarang diperlukan adalah berdamai dengan alam.